Sunday, March 11, 2012

DI MANA NILAI UKHWAH

Dengan menyebut nama Allah Ar-Rahman Ar-Rahim,




Nukilan ini ku mulakan dengan sepotong hadis yang amat familiar buat kita,

Tidak sempurna iman seseorang itu selagi dia tidak mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Ya saudara, ya...bicaraku ini tak lain tak bukan, sesuatu yang sering kau ungkapkan yakni 'UKHWAH'. Ukhwah ataupun persaudaraan. Sebuah nilai persahabatan yang telah diberikan garis manualnya oleh Muhammad SAW kepada kita. MENCINTAI DIRI saudara se-hidup(ad-din) seperti mencintai diri sendiri.

Andai disiapkan sebuah botol dan dua bekas cawan. Yang mana air kandungan botol itu hanya cukup untuk secawan sahaja. Barang bagaimanakah akan diisi oleh seorang yang pentingkan ukhwah, yang mencintai diri saudaranya seperti mencintai dirinya??! Bagaimana??!

Hati kecilku ini menjerit-jerit mempersoalkan ini kepada dunia!

Biarlah aku berkongsi sesuatu yang aku rasakan penting untuk pengetahuan kalian. Ada empat jenis golongan ini, Kawan, Kawan Karip, Sahabat serta Sahabat Sejati. (K, KK, S, dan SS). Inginku bandingkan golongan ini berdasarkan botol air dan dua bekas cawan tadi.



K: golongan ini akan mengagihkan air ke dalam cawan dengan nisbah: lebih untuk dirinya, dan kurang untuk kawannya.
KK: golongan ini lebih mulia daripada yang sebelum, nisbahnya: sama rata

S: golongan ini cukup mulia, nisbah agihannya, sedikit untuknya dan lebih untuk diri sahabatnya
SS: aku yakin kalian lebih dahulu mengandaikannya, dan...iya, benar sekali, ku sepakati, golongan ini nisbahnya: kosong untuk dirinya, penuh buat SS nya. Golongan inilah yang digambarkan dalam hadis di atas. Golongan yang menginginkan sesuatu yang baik (yang diharapkan terjadi kepada dirinya), terjadi kepada diri saudaranya.

Mentakwilkan/menggolongkan orang lain kepada jenis-jenis yang tertentu amatlah sukar dan ianya hanya spekulasi semata-mata. Kesahihannya amatlah skeptikal. Namun, menggolongkan/menghukum (judging) diri kita sendiri kepada jenis golongan tertentu adalah perkara yang tersangat mudah. Muhasabahlah diri kalian, siapakah kalian.

Saudara pembaca yang ku kasihi sekalian,

Memang benar seorang sahabat sejati itu tidak akan mengungkit atau mengharapkan sebarang balasan terhadap kebaikan yang telah diberikan olehnya. Dan memang benar seorang sahabat sejati akan menerima diri kita seadanya. Namun tidak boleh kita nafikan, mereka ini berhak mendapat penghargaan daripada kita.

Justeru berikanlah masa kepada diri kalian untuk menilai kembali, siapakah yang selama ini sentiasa melayani kalian dengan baik, yang sering menziarahi kalian, yang bekorban mencari ubatan ketika kalian sakit,

yang mengambil berat akan hal kalian tika kalian jerih, yang tidak pernah berkira-kira soal kewangan kepada kalian, siapa yang sentiasa bersabar dan tetap senyum bila kalian mengeluarkan kata-kata yang kalian sendiri

merasakan bersalah mengungkapkannya kepadanya, siapa yang sudi bekorban masa demi mendengar rintihan kalian, siapa??! SIAPA??!



Fikir dan renung-renungkanlah...ingatlah sahabat sejati sebenarnya sentiasa ada disekeliling kita...tinggal kita
sahaja yang untuk menggenggam mereka dan tidak lepaskan mereka buat selamanya...janganlah selepas ketiadaan mereka baru kita sibuk menghargai mereka....

"Sahabat sejati itu tidak perlu dicari, tetapi sebaliknya, sahabat sejatilah yang akan mencari kita, dan andai mereka telalah menemui kita, hargailah mereka, sebelum mereka kecewa ditinggalkan kita"

Sahabat sejati tidak pernah berubah, yang berubah hanyalah bilangannya, sering kali kita terlepas pandang

kehadiran watak insan bergelar sahabat sejati kerana menganggap sahabat sejati kita hanyalah seorang sahaja, yakni yang kita kenali lebih awal sebelum ini.

Kita sibuk meraikan sahabat kita yang berada beribu batu jauhnya dari kita, tapi kita abaikan sahabat kita yang berada terlalu dekat dengan kita. Ibarat melihat gajah yang dekat tidak nampak, semut yang jauh nampak. Mengapa begitu??!




Teman,

Aku kecewa melihat dunia ini yang mana seolah-olah seperti buta dan tuli...tidak sedar akan kehadiran insan mulia bergelar sahabat sejati disekeliling mereka...

Lalu merengek mengatakan diri kesunyian tanpa kehadiran sahabat sejati! Tolonglah, bukalah mata kalian, kenalilah insan-insan mulia yang disekeliling kalian ini, jagalah hati mereka seperti mana kalian ingin hati kalian dijaga, hargailah mereka seperti mana kalian dahagakan penghargaaan...Janganlah saat ketiadaan insan-insan ini nanti, kalian menyesal tak sudah...

Mungkin nukilan ini masih terlalu ringkas untuk menerangkan nilai ukhwah yang sebenanrnya...kerna nilai ukhwah bukan sahaja terletak kepada sang pemberi, tetapi juga terlihat kepada kita yang menerima...

Aku akhiri nukilanku dengan sebuah doa semoga kita mendapat petunjuk daripada Allah SWT.

Wallahualam. Wassalam wbt.

With love,
Your Broter.

0 comments:

Post a Comment